TM ke 13 KBMN 28
TM KE 13
Senin,6 Pebruari 2023
KAIDAH PANTUN
Catatan Pinggir Musiroh Muki
Jalan Jalan ke pasar Turi
Ditengah pasar beli rambutan
Semua badan terasa nyeri
Ingat belajar jadi terlupakan
Gegara sakit bersarang di badan, banyak tugas terbengkalai. Satu belum kelar, datang yang lain meminta pertanggung jawaban.
Materi malam ini, gampang-gampang susah, harus piawai dalam membedakan antara pantun, gurindam dan syair. Yang tampak biasa, sesungguhnya tidak demikian. Sebuah contoh catatan diatas, saya sebagai penulis, belum terlalu yakin apakah awal pembuka tulisan ini, bisa dianggap pantun, atau yang lain....? Sebab ada beberapa pakem pantun yang harus dipenuhi oleh si pembuat, begitu kata nara sumber.
Daun salam elok mahkota,
Assalamualaikum saya ucapkan,
Sebagai salam pembuka kata.
Menanam padi di musim hujan
Padi ditanam berharap panen
Mari belajar bareng mas hadi kawan
Semoga semuanya berkenan
(3)
Kalau tuan ke pulau Mempar,
Batu terbelah di gunung Daik,
Kalau tuan bertanya kabar,
Alhamdulillah kabar baik.
(4)
Banjir kanal jembatan patah,
Rimbun semak di pinggir kali,
Salam kenal saya mas Miftah,
Dari Demak berjuluk kota wali.
(5)
Kalau Puan pergi ke Pasar
Jangan lupa membeli payung
Kalau tuan ingin hatinya Bugar
Jangan lupa membuat pantun
5 pantun pertama diatas, cukup membuat kita semakin yakin bahwa mas Miftahul Hadi yang akrab disapa Mas Hadi ini, memang mumpuni dibidangnya.
marilah kita simak pemaparan beliau ;
Bapak ibu, apa yang ada di benak bapak ibu jika mendengar kata pantun??
Pertanyaan pertama yang diajukan pada peserta, cukup membuat kami semua sebagai anggota KBMN 28 berfikir sejenak. lalu, beberapa saat, muncullah pelbagai macam jawaban yang berfariasi.
Kata kata bertaut |
Pantun adalah salah satu budaya betawi yang kini mulai berkembang |
Pantunn adalah jenis puisi lama |
Susunan kata yang teratur dan bernilai seni tinggi |
Akhir kata harus berirama |
Suatu kata yang berisi nasihat |
Ber puisi |
Susunan kata yg berakhian a-b, a-b |
Memiliki empat baris dan sering disampaikan saat membuka atau menutup
sambutan |
Pantun jenaka ....membawa bahagia |
Betul bu, bahkan skrng ini dimana2 formal/nonformal penggunaan pantun
banyak dinantikan |
BERBAGAI MACAM JAWABAN DARI PESERTA
Berikut penjelasan nara sumber :
Bapak ibu, pantun biasanya identik dengan suku bangsa Melayu Ataupun Betawi. Namun, tiap daerah memiliki pantun. Di Tapanuli, pantun dikenal dengan istilah ende-ende (Suseno, 2006)
Molo mandurung ho dipabu,
Tampul si mardulang-dulang,
Molo malungun ho diahu,
Tatap siru mondang bulan.
Artinya :
Jika tuan mencari paku,
Petiklah daun sidulang-dulang,
Jika tuan rindukan daku,
Pandanglah sang bulan purnama.
Di Sunda, pantun dikenal dengan istilah paparikan (Suseno, 2006)
Sing getol nginum jajamu,
Ambeh jadi kuat urat,
Sing getol maengan ilmu,
Gunana Dunya akhirat.
Artinya :
Agar kuatlah urat,
Rajinlah tuntut ilmu,
Bagi dunia akhirat.
Di Jawa, pantun dikenal dengan istilah parikan (Suseno, 2006)
Kabeh-kabeh Gelung konde,
Kang Endi kang Gelung Jawa,
Kabeh-kabeh ana kang duwe,
Kang Endi kang durung ana.
Artinya :
Semua bergelung konde,
Manakah si Gelung Jawa,
Semua sudah ada yang punya,
Siapakah yang belum punya.
Pantun diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak benda pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis (17/12/2020)
Dari berbagai macam pantun dari tiap daerah, berikut terdapat definisi pantun.
Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika (Mu’jizah, 2019)
1 bait pantun terdiri atas empat baris. Wajib ini. Lalu, satu baris itu idealnya terdiri atas empat sampai lima kata. Kemudian, satu baris pantun terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata.Tiap baris terdiri dari Delapan sampai dua belas suku kata. Baris pertama dan kedua disebut sampiran
Baris ketiga dan keempat disebut isi.
Susunan kata yang berakhiran a-b, a-b.
Nah, kalau yang ini disebut persajakan.
Pantun yang baik, memiliki sajak a-b-a-b
Apakah boleh pantun menggunakan sajak a-a-a-a??
Boleh saja, namun akan mengurangi keindahan pantun itu sendiri.
saya pernah membaca pantun hanya dua baris, disebut apa itu??
Selain itu Pantun juga melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar.
Lalu, apa bedanya pantun, syair, gurindam dengan karmina?
Ciri-ciri Pantun sudah kami jelaskan di atas.
Syair, hampir sama seperti pantun. Terdiri atas empat baris.
Memiliki sajak a-a-a-a.
Baris satu sampai empat memiliki hubungan/saling berkaitan
Inilah kisah bermula kawan
Tentang negeri elok rupawan
Menjadi rebutan haparan jajahan
Hidup mati pahlawan memperjuangkan
Engkau telah mafhum kawan
Penggenggam bambu runcing ditangan
Pemeluk tetes darah penghabisan
Syahdan, Tuhan karuniai kemerdekaan.
Ini contoh syair. Seperti puisi
Nah, kalau gurindam hanya terdiri atas dua baris. Memiliki sajak a-a. Baris pertama dan kedua saling berhubungan.
Contoh gurindam :
Jika rajin salat sedekah,
Allah akan tambahkan berkah
Semakin bapak ibu memiliki perbendaharaan kata dengan bunyi akhir sama, maka akan semakin memudahkan dalam membuat pantun
Trik selanjutnya, pahami ciri-ciri pantun yang sudah dijelaskan di atas.
Mulai dari ini, ke bawahTrik berikutnya
Jika membuat pantun, susunlah
baris ketiga dan keempat terlebih dahulu.
Ini rahasia dapur tadz
Saya bocorkan di sini
Baru yang terakhir, susun baris pertama dan kedua.
Itu beberapa trik mudah membuat pantun
isinya dulu baru
sampiran
ilmu baru nih
Kalau sampiran dulu,
nanti keluar nya jalan-jalan lagi tadz
itu dia -- padahal
kaki dah pegel
Lalu terkait persajakan dan Rima dalam pantun
Ada beberapa persajakan
Contoh Rima akhir ;
Pohon nangka dililit benalu,
Benalu runtuhkan batu bata,
Mari kita waspada selalu,
Virus corona di
sekitar kita
Bena lu
Ba ta
Sela lu
Ki ta
Ini yang disebut Rima akhir.
Hanya akhir baris yang sama bunyinya.
Ini tingkatan pantun yang paling mudah.
Kemudian yang kedua
Rima tengah dan akhir
Susun sejajar bungalah bakung,
Terbang menepi si burung elang,
Merdeka belajar marilah dukung,
Wujud mimpi Indonesia cemerlang.
Lihat kata kedua dan kata terakhir.
Baris pertama dan ketiga
Seja jar dan ba kung
Bela jar dan Du kung
Baris kedua dan keempat
Mene Pi dan e Lang
Mim Pi dan cemer lang
Ini tingkatan yang mudah, jika dilatih terus menerus .
Rima awal, tengah dan akhir
Jangan dipetik si daun sirih,
Jika tidak dengan gagangnya,
Jangan diusik orang berkasih,
Jika tidak dengan sayangnya.
Ini persajakan yang ketiga
Rima awal, tengah dan akhir.
Baris pertama dan ketiga
Ja ngan dipe tik si daun sirih,
Ja ngan diu Sik orang berka sih,
Baris kedua dan keempat
Ji ka ti dak dengan gagang nya,
Ju ka ti dak dengan sayang nya.
Ini tingkatan yang agak sulit
Rima lengkap
Bagai patah tak tumbuh lagi,
Rebah sudah selasih di taman,
Bagai sudah tak suluh lagi,
Patah sudah kasih idaman.
Persajakan yang terakhir bapak ibu
Semua kata tiap baris memiliki bunyi yang sama
Komentar
Posting Komentar