TM ke 10 KBMN 28

 TM KE 10 KBMN 28

SEBERAPA PENTINGKAH FIKSI DALAM HIDUP KITA ???

Senin, 30 Januari 2023

Oleh : MUSIROH MUKI 


Meski tubuh tak lagi bersahabat, aku berusaha menjadi pembaca yang baik dari sejumlah diskusi via WA tersampai. 

Judul materi malam ini, membuatku tak bisa tidur dan resah menyeruak dalam dada, karena rindu datang tiba-tiba. 

Betapa tidak, seorang sastrawan dan ulama' besar di jamannya, telah membius ku dalam cinta yang membara, dan kasih sayang yang dalam pada buku yang menguras air mataku. "Tenggelamnya Kapal Van Der Wik" karya besar Prof. Dr. HAMKA. Buku inilah yang mengantarkan ku untuk mulai mencintai MEMBACA. Buku ini pulalah yang mengajariku berkhayal, buku ini juga yang membuatku enggan beranjak dari angan-angan remaja ku yang "nakal". 
Perempuan kecil yang saat itu masih berusia 12 tahunan, sudah harus melalap minimal 2 buku fiksi dalam sehari. 
Sebetulnya saat itu, aku tidak tahu, jenis buku apa yang sedang aku baca ? Yang kutahu, aku mulai tertarik membaca dan terus ingin membaca. 
Ada banyak tokoh fiktif yang masih melekat dalam anganku, salah satunya Malahayati. Tokoh utama dalam karya besar Buya Hamka. Perempuan ini, memiliki kalimat tajam setajam pedang sayyidina Ali saat menusuk dalam kalbu. "JANGAN KAU KUMPULKAN KEMISKINANKU dengan KEMISKINANMU" sebuah kalimat yang menguras air mata, bagi siapapun yang sadar akan maknanya.

Menurut Nara sumber, fiksi tidak hanya sekedar sebuah cerita kosong yang muncul dalam angan. Melainkan bisa bersumber dari kisah nyata keseharian yang dipoles oleh kata-kata indah, menyentuh hati dan perasaan. Fiksi bisa berbentuk cerpen, Certalik, flash fiction dll.

Seberapa pentingkah FIKSI dalam hidup kita?
     Pertanyaan nakal ini, tiba-tiba muncul dalam benakku. Jika semua orang menganggap penting, maka akan muncul orang-orang yang gaya hidupnya selalu MELO, ah... Masak iya ? 
Ku bolak-balik pertanyaan itu, pertanyaan yang membuatku menjawab dalam keraguan. Sebab ukuran seseorang dalam menghadapi kenyataan hidup, tentu tidak sama. Ada yang menanggapinya dengan hal yang biasa saja. Ada yang menjadikannya sebagai drama dan sensasi kehidupan, ada yang tidak mau tahu dengan cerita hidupnya yang lalu-lalang. Padahal, jika dia mau, cerita hidup yang gonta-ganti adalah sumber inspirasi yang paling mahal. Sumber tulisan yang paling indah, dan sumber penghasilan yang paling mudah.

Bagi sementara orang, fiksi dianggap sebagai sebuah cerita yang mengada-ada, cerita yang tidak perlu buku kehidupan yang khusus. Cerita yang kurang bermutu atau cerita yang hanya mengumbar keindahan kata-kata.
Oh... tentu tidak... Fiksi adalah sarana untuk menyampaikan isi hati kita yang dalam, yang tak mampu dipahami oleh siapapun.

Mari simak penuturan sang nara sumber tentang fiksi berikut ini :

Baiklah, Bapak/Ibu. Sambil terus membaca, saya akan membagikan beberapa poin penting materi kita malam ini. Terutama untuk hal-hal yang mungkin baru bagi Bapak/Ibu.

Bapak/Ibu Guru Hebat... Pada kesempatan malam ini kita akan sama-sama belajar menulis dengan topik sesuai yang sudah disampaikan oleh Mr. Bams, yaitu Kiat Menulis Cerita Fiksi.

Malam ini saya akan berbagi dengan menggunakan alur MERDEKA, yaitu Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, dan Aksi Nyata.

1. Mulai dari Diri. Pada alur ini, saya ingin kita bisa berbagi tentang pengalaman Bapak/Ibu dalam menulis cerita fiksi. Bapak/Ibu bisa mengirimkan cerita singkat terkait pengalaman. Bisa pengalaman mengalami kendala memulai menulis cerita fiksi. Bisa juga tantangan yang dihadapi saat menulis cerita fiksi. Bisa juga mungkin pengalaman telah menerbitkan buku fiksi. Silakan Bapak/Ibu ceritakan.

(beberapa teman mulai menyambut ajakan Nara sumber untuk menuliskan pengetahuan dan pengalamannya menulis fiksi). Ini dimaksudkan untuk menggali potensi diri para peserta dalam memahami fiksi dalam frame pemikiran mereka.

Wah! Ternyata luar biasa sekali pengalaman Bapak/Ibu Guru Hebat dalam menulis cerita fiksi. Dari beberapa yang telah masuk, bisa kita garis bawahi terkait adanya niat/komitmen, outline/kerangka karangan, tema, memulai menulis, dll.

Dari pengalaman-pengalaman Bapak/Ibu tersebut, selanjutnya mari kita bersama-sama memasuki alur kedua, yaitu Eksplorasi Konsep.

2 | Eksplorasi Konsep. Pada alur ini, Bapak/Ibu saya persilakan mempelajari secara mandiri materi yang telah saya siapkan dalam bentuk cerita pendek. Bapak/Ibu bisa membaca dan membuat catatan/pertanyaan terkait materi yang ingin digali lebih dalam lagi. Silakan membaca di tautan ini https://s.id/MateriSudomo

Sisihkan waktu Bapak/Ibu untuk membaca selama maksimal 10 menit.

Garis besar materi dari cerpen tersebut adalah alasan mengapa harus menulis cerita fiksi, syarat bisa menulis cerita fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, unsur-unsur pembangun cerita fiksi, dan tips menulis cerita fiksi.

1.     3 | Ruang Kolaborasi.

Pada alur ini saya berikan beberapa kalimat, silakan Bapak/Ibu lanjutkan sendiri menjadi satu paragraf nanti di dalam resume, ya.

Berikut ini adalah kalimat yang bisa Bapak/Ibu lanjutkan:

Baiklah, Bapak/Ibu. Sambil terus membaca, saya akan membagikan beberapa poin penting materi kita malam ini. Terutama untuk hal-hal yang mungkin baru bagi Bapak/Ibu.

1.      fiksimini,

yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Berikut adalah contoh fiksimini yang terkenal For sale: baby shoes, never worn.

Ernest Hemingway

Jika diperhatikan, secuil kalimat itu memiliki maknanya luas dan dalam.

2.      flash fiction,

yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist.

Selanjutnya adalah terkait unsur pembangun cerita fiksi yang perlu ditambahkan adalah premis. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat.

Contoh premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia.

Itu adalah premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja.

Perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat.

4 | Demonstrasi Kontekstual.

Pada alur ini silakan Bapak/Ibu menuliskan 5 tema yang paling Bapak/Ibu sukai dan kuasai. Bapak/Ibu boleh menuliskannya di notes HP atau docs atau di mana saja.

Bapak/Ibu boleh juga menambahkannya di dalam resume nantinya. Tidak dilarang juga, Bapak/Ibu hanya mengingatnya dalam pikiran, kok.

5 | Elaborasi Pemahaman.

Pada alur ini kita akan lebih melakukan tanya jawab. Silakan Bapak/Ibu mengirimkan pertanyaan terkait materi terutama menyangkut hal-hal yang ingin diperdalam lagi. 

6 | Koneksi Antarmateri.

Pada alur belajar ini, silakan Bapak/Ibu menuliskan kesimpulan dari materi belajar malam ini. Kesimpulan belajar malam ini, silakan Bapak/Ibu tuliskan di resume yang Bapak/Ibu buat. 

7 | Aksi Nyata.

Alur belajar ini, yaitu terkait dengan penerapan materi malam ini dalam bentuk tulisan, yaitu resume hasil belajar. Silakan Bapak/Ibu membuat resume hasil belajar malam ini di blog masing-masing. Bentuk resume bebas ya.

Materi lebih lengkap bisa Bapak/Ibu tonton di channel Youtube saya di

https://youtu.be/dXX9RWxT_u8

Demikian materi dari saya. Mohon maaf untuk kesalahan dan kekurangan. Terima kasih untuk peran aktifnya dalam berbagi. Saya kembalikan kepada Mr. Bams. Silakan, Mr. Bams

 Catatan ;

ada 2 pertanyaan penting yg harus penulis sisipkan ;

1. P4

Assalamualaikum

Rinrin Siti Maemunah_Bandung Barat

Pertanyaan: Bagaimana cara membuat outline?

Walaikumsalam, Bu Rinrin. Berikut penjelasan terkait outline:

- Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi

- Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita

- Membuat premis sesuai tema

- Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya

- Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik

- Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail

- Memilih sudut pandang penceritaan yang unik

P8

Puspa Wijayanti, Tangerang Selatan

 Assalamualaikum,

1.      Bagaimana menulis fiksi berangkat dari kisah nyata yang apik?

2.      Bagaimana membuat / menciptakan karakter tokoh cerita.

3.     Bagaimana bisa membuat masing2 tokoh punya karakter yang kuat?

Bagaimana menerapkan POV 1 tanpa ego kita muncul disana?

Walaikumsalam, Bu Puspa.

1. Kuncinya tambahkan bumbu berupa konflik, hambatan/tantangan yang dihadapi tokoh, ending yang menyentuh, dll;

2. Memberikan penjelasan selangkah demi selangkah terkait detail karakter, sifat, watak dengan metode show don't tell. Kemudian gambarkan tokoh melalui gaya bahasa, lingkungan tokoh, perilaku

3. Kunci menjaga netralitas penulis POV 1 adalah jangan baper. Tempatkan diri sebagai penulis, bukan tokoh.

Menurut hemat penulis, 2 pertanyaan ini, dapat membantu Nara sumber menambahkan keterangan penting yang mungkin terselip dalam penjelasan sebelum nya. 

Salam literasi 


Sambi Bulu, 30 Januari 2023

MUSIROH MUKI 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

TM ke 8 KBMN 28

Resume ke 1