TM Ke 17 KBMN 28
MENULIS PUISI
Dr. Hj. E. Hasanah M.Pd
Rabu, 15 Pebruari 2023
Catatan Pinggir Musiroh Muki
Dalam pertemuan ke 17, malam ini Dr. Hj.E.Hasanah M.Pd bersama Koko Sim Chung Wei SP menyuguhkan materi yang banyak dinantikan. Materi yang tak mudah bagi semua orang. Materi yang mengunggah tentang rasa, suara jiwa, dan kadang butuh air mata sukma.
Dalam pengantarnya Koko Sim, mengunggah sebuah harapan dalam bentuk puisi.
Kita, adalah dua hati yang sudah enggan bertegur harap dalam janji.
Kita adalah tiga kata 'Aku Sayang Kamu' yang membisu dalam sepi.
Dan....
K. I. T. A adalah empat huruf yang tak bisa dipersatukan kembali.
Puisi adalah bahasa hati yang paling jujur. Saat kita gembira kita tuangkan rasa berbinar dan berbunga.
Saat kita bersedih, semua huruf yang tertuang seolah kuyu dan sendu.
Tapi... Saya tak pandai menulis puisi. Begitu kata Koko. Selanjutnya dia menyampaikan ; Hemmm, siapa bilang??? Puisi itu semudah kita curhat bersama bestie. Curhat tentang rasa yang berwarna-warni. Hanya tinggal kita ganti, curhat melalui goresan. Yaa, goresan yang memiliki rasa. Ayooo, kita berlatih curhat dalam puisi dikelas KBMN malam ini...Stay tune di sini...
Sebuah ajakan manis dari Koko Sim. Untuk lebih giat belajar dan terus belajar bagi semua anggota KBMN 28. Tentu, hal ini adalah syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan. Sebuah keberhasilan, tidak akan dicapai dengan santai, melainkan dengan usaha keras dan do' a yang terpanjatkan, agar yang Maha memberi kemampuan untuk bisa menuntaskannya.
Koko Sim ternyata memang piawai, merayu anggota KBMN 28 untuk tetap stay dan bersemangat, ditengah serangkaian kata pembuka, dia masih sempat bikin pantun ajakan belajar :
Malam-malam ke pasar baru
bertemu abang polisi
Malam ini dapat materi baru
bagaimana menulis puisi
Sebelum memberikan WAG kepada Nara sumber, Koko meminta kami untuk melihat profil bunda Dr. Hj. E Hasanah yang mengagumkan. Berbagai prestasi telah beliau raih. Berbagai penghargaan telah beliau sabet.
Selain sebagai seorang ibu, penulis, pengawas madrasah, beliau adalah Nahdliyat yang aktif di organisasi terbesar di Indonesia ini.
Selamat Bunda, semoga bermanfaat. Tak ada gading yang tak retak, semua memiliki kekurangan dan kelebihan. Akan kami contoh dan kami ambil tauladan kelebihan bunda, dan akan kami terima semua kekurangan bunda, sebagai manusia biasa.
Assalamualaikum wr Wb
Selamat malam Bapak/ibu Hebat. Perkenalkan saya ibu Hasanah. Malam ini kita akan berdiskusi tentang menulis puisi. Sebelumnya saya haturkan terima kasih kepada Om Jay founder KBMN PGRI, Bu Kanjeng, pak Brian, dan semua tim solid KBMN atas kepercayaannya. Mohon maaf sebelumnya saya sebenarnya bukan expert dalam puisi, hanya penyuka puisi saja dan ingin bertukar pengalaman dengan ibu bapak hebat semua. Saya sama seperti bapak ibu yang belajar menulis dari KBMN gelombang 18.
Mulai materi ya.
Selanjutnya, beliau memberikan beberapa catatan penting tentang puisi, lewat potongan power point ;- Menurut Waat-Dunton Situmorang (dalam Samosir, 2013), definisi puisi yakni ungkapan nyata melalui kata-kata indah yang muncul dari pikiran manusia.
- Wujud karya sastra dinamakan puisi jika di dalamnya tercapai efek estetik dalam berbagai unsur bahasa. (Nurgiyantoro, 2010).
- Kosasih (2012, hlm. 97) yang menyatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya akan makna.
- Herman J. Waluyo (2002, hlm. 1), mengungkapkan bahwa puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi rima dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).
- Menurut Watt-Dunton (dalam Situmorang, 1980) puisi adalah ekpresi konkret yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.
Jenis Jenis Puisi
Puisi dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari bentuk umum dan perkembangannya menurut zaman. Berikut adalah pengelompokan jenis-jenis puisi tersebut.
Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh berbagai ketentuan dan aturan. Misalnya jumlah baris puisi harus sama dan setiap bait memiliki rima yang sama pula. Contoh jenis puisi lama atau klasik adalah sebagai berikut.
- Pantun
Pantin adalah syair yang terdiri dari empat larik dengan persamaan asonansi atau rima ab-ab. - Gurindam
Syair gurindam terdiri dari dua bait yang setiap baitnya terdiri dari dua baris dengan rima yang senada. - Mantra
Mantra adalah ucapan-ucapan yang diperhatikan unsur estetisnya dan dipercaya memiliki kekuatan magis untuk memberikan dampak positif maupun negatif. - Seloka
Seloka merupakan pantun tradisional melayu yang berisikan pepatah. - Talibun
Talibun adalah varian pantun yang memiliki persamaan asonansi atau rima abc-abc.
Puisi ini adalah bentuk baru atau modern yang tidak terikat terhadap berbagai aturan atau ketentuan tertentu. Sehingga menghasilkan karya yang jauh lebih dinamis dan lebih beragam dari bentuk-bentuk lamanya. Contohnya sangat beragam dan sebetulnya lebih merujuk ke genre atau gaya tertentu saja.
Contoh puisi baru misalnya:
- Ode
Ode adalah puisi berupa sanjungan terhadap seseorang yang berjasa atau dihormati oleh penulisnya. - Balada
Balada merupakan puisi yang berisikan cerita dan narasi mengenai peristiwa atau kisah tertentu - Elegi
Elegi adalah syair yang mengandung ratapan atau ungkapan kesedihan. - Satir
Satir merupakan syair berupa sindiran yang disampaikan melalui ironi, parodi atau sarkasme. - Romansa
Merupakan syair yang meluapkan perasaan mendalam dengan cara dramatis, terutama perihal cinta dan kasih sayang.
Puisi kontemporer adalah puisi yang ingin lebih terbebas lagi dari berbagai ikatan konvensional puisi itu sendiri seperti: tata ungkap klise, nada-nada minor yang menjemukan dan kecarut marutan tercampurnya budaya populer dengan puisi.
Singkatnya, puisi ini lebih radikal dari puisi modern dan ingin terbebas lagi dari berbagai limitasi-limitasi yang telah terbentuk oleh pandangan masyarakat umum terhadap puisi.
Contohnya adalah berbagai puisi yang justru mengangkat imaji yang tidak indah dan suasana tidak menyenangkan. Puisi kontemporer dapat memuat imaji terminal kotor yang bau pesing dan dipenuhi oleh angkot-angkot kosong yang kehilangan penumpangnya.
Contoh lainnya adalah puisi kredo, di mana penulisan puisi dilandaskan terhadap kepercayaan dan prinsip yang diciptakan sendiri oleh penyairnya sendiri. Contoh nyatanya adalah puisi mbeling yang diinisiasi oleh Sutardji Calzoum Bachri.
Sebetulnya menulis puisi itu sekarang mengikuti perkembangan dan perubahan bentuk dan isi sesuai perkembangan selera. Apalagi untuk pemula, nulis saja menggunakan kata-kata atau diksi yang enak di hati. Begitu penjelasan bunda E.Hasanah.Sekarang macam-macam puisinya. Ada puisi akrostik, puisi patidusa, puisi telelet, puisi 2.0 dan lainnya. Pokoknya menantang dech bagi penyuka puisi seperti saya. Penjelasan Nara sumber berikutnya.
Menjelang berakhirnya materi, Nara sumber menantang para peserta untuk membuat "puisi dadakan" sesuai materi yang diajarkan, beliau menunjukkan sebuah buku barunya sebagai hadiah untuk 3 orang pemenang.
Komentar
Posting Komentar